Kebakaran Hanguskan 20% Kawasan Hutan di Luar Ibu Kota Brazil
Tekno & SainsNewsHot

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Petugas pemadam kebakaran berhasil mengurangi luasnya kebakaran hutan besar yang berkobar selama dua hari di Brazil pada Rabu (4/9/224). Kebakaran tersebut menghancurkan 20% hutan di luar ibu kota Brazil dan menyelimuti kota dengan awan asap putih keabu-abuan.

Hutan Nasional Brazil merupakan kawasan konservasi yang mencakup 5.600 hektar hutan, melindungi mata air yang menjadi sumber 70% air tawar kota tersebut. Kebakaran terjadi pada puncak musim kemarau ketika tumbuhan kering dan suhu tinggi memungkinkan api menyebar dengan cepat.

Fabio dos Santos Miranda, yang mengelola hutan tersebut, mengatakan kebakaran tersebut merupakan kejahatan lingkungan, tetapi mereka belum memastikan apakah itu disengaja. Sementara, pemadam kebakaran Brazil, Godoy mengatakan pihaknya tengah berupaya melindungi dan mengendalikan area tempat peternakan berada.

"Kebakaran ini dimulai kemarin, dan angin kini mendorong api ke peternakan. Masalah besarnya adalah jalan seperti yang kami lalui tidak mampu menahan bara api setinggi 50 meter dan 60 meter, yang menjadi masalah besar bagi pemadam kebakaran. Beberapa kebakaran terjadi di peternakan yang lebih jauh, sehingga membuat pekerjaan kami semakin sulit," katanya dikutip dari reuters.

Petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api dan menghentikannya menyebar ke kebun-kebun di dekatnya, tempat para petani menanam tomat dan bunga.

"Saya meminta bantuan petugas pemadam kebakaran. Sapi-sapi ada di sana, dan mereka lebih terlindungi karena ada bunga di sana. Sampai api mencapai sana, saya rasa saya akan mendapat bantuan dan pendampingan," ungkap Vascosellos, salah seorang petani di kawasan tersebut.

Hutan tersebut ditebang hampir setengahnya pada tahun 2022 untuk memberi ruang bagi pembangunan perkotaan oleh pemerintahan mantan Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, yang mengurangi kontrol lingkungan dan membiarkan maraknya penggundulan hutan di hutan hujan Amazon.

Kekeringan yang memecahkan rekor di Amazon meningkatkan kebakaran di hutan hujan pada bulan Agustus ke tingkat tertinggi sejak 2010, data pemerintah menunjukkan pada hari Minggu 1 September.

Hujan tahun lalu datang terlambat dan lebih lemah dari biasanya karena pola cuaca, yang dikenal sebagai El Nino, diperparah oleh perubahan iklim, yang membuat hutan hujan sangat rentan terhadap kebakaran tahun ini.

"Kita telah melihat bahwa kondisi cuaca dan iklim sangat mendukung penyebaran kebakaran dan bahwa manusia telah menggunakan api dalam kondisi ini, yang menyebabkan risiko ini meningkat dan kita mengalami apa yang kita alami. Aktivitas kebakaran jauh di atas normal untuk periode tersebut," kata direktur sains di Amazon Environmental Research Institute, Ane Alencar.